Korban yang sedang menjalani perawatan (ANTARA) |
Kakak korban, Evi Laoli, di Gunungsitoli, Rabu, mengatakan, pihaknya snagat berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku penikaman terhadap adiknya.
Dia memberitahu jika adiknya memiliki gangguan kecerdasan, dan ditikam oleh pelaku karena menolak membeli minuman keras jenis tuak.
"Sesuai penuturan adik saya, sebelum ditikam pelaku dia membeli rokok di gerobak yang ada di belakang pasar Ya,ahowu atau samping billiar tornado, Kota Gunungsitoli," terangnya.
Informasi yang dihimpun dari AntaraNews, Pelaku yang sedang minum tuak di gerobak tersebut meminta agar korban membeli tuak, tetapi ditolak korban dengan alasan tidak punya uang.
Karena kesal, pelaku kemudian mendorong kepala korban dan korban kembali membalas mendorong pelaku.
"Karena kepalanya didorong oleh adik saya, pelaku marah dan menganiaya adik saya serta menikam pinggang sebelah kiri dengan pisau," jelasnya.
Korban kemudian kabur setelah kena tikam, tetapi pelaku terus mengejar korban hingga di depan Pasar Beringin yang berada di jalan Sudirman, Kota Gunungsitoli.
Melihat korban dikejar pelaku, salah seorang warga bernama Ama Mesra membantu korban.
"Karena melihat ada Ama Mesra, pelaku menghentikan aksinya mengejar adik saya dan kabur," ujarnya.
Kemudian korban dibawa Ama Mesra untuk membuat laporan ke Polres Nias atas apa yang dia alami.
Kapolres Nias AKBP.Deni Kurniawan melalui Ps.Paur Humas Bripka Restu Gulo membenarkan telah menerima laporan penikaman terhadap Novan Laoli.
"Benar kita telah menerima laporan penikaman terhadap Novan Laoli," katanya.
(rel/ars)