Kapolsek Pangururan Lakukan Pengamanan Pasca Tewasnya Juniper Limbong, Guru SMA 2 Pangururan Akibat Tertimpa Galian pasir, Selasa (5/11) |
Juniper Limbong (35) adalah seorang guru olah raga SMA Negeri 2 Pangururan dan telah mengajar selama delapan tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri Boru Marbun dan tiga orang anak.
Menurut Jasudin Sinaga, S.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Pangururaan mengakui adanya salah satu guru di sekolahnya meninggal dunia akibat tertimpa pasir.
"Benar, saya saat ini sedang di RS. Hadrianus Sinaga mendampingi keluarga menunggu jenasah selesai dibersihkan untuk dibawa ke rumah korban," ujar Jasudin.
Jasudin juga mengaku bahwa almarhum setelah sepulang mengajar dari sekolah mempunyai pekerjaan sampingan mengambil pasir dengan untuk kemudian dijual kepada pemborong. "Bahkan almarhum punya truk sendiri dan sudah melakoni menambang pasir beberapa tahun," tambahnya.
Ketika hal ini dikonfirmasi Kepada Kapolres Samosir melalui Kapolsek Pangururan, Iptu. Radiaman Simarmata membenarkan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 Wib.
"Ya, saat ini saya sedang di RS. Hadrianus Sinaga. Kejadiannya sekitar pukul 16.30 Wib, sekitar 300 meter dari simpang Polma, Huta Lumban Rihit, Desa Panampangan, Pangururan," ujar Simarmata.
Kronologis kejadian ketika korban datang kelokasi penambangan pasir hendak mengambil pasir dengan dam truknya. Tapi karena sudah sore hari, para penambang disana tidak mau lagi memuat pasir ke truknya. "Akhirnya dikerjain sendiri oleh korban dan tanpa sadar dia ternyata longsor dari atas dan menimpa korban," tambahnya.
Korban tertimpa gundukan pasir lebih dari 5 meter, dan warga yang melihat kejadian tersebut langsung menggali pasir untuk menarik tubuh korban. "Setelah lebih dari 30 menit baru tubuh korban dapat ditarik namun ternyata sudah meninggal dunia," terang Simarmata.
Korban langsung dibawa ke RS.Hadrianus Sinaga untuk dilakukan visum dan pembersihan jenasah sebelum dibawa kerumah korban di daerah Sipat Sosor Parbaba, Pangururan.
(gb-pardo)