Jasad kedua bocah sesaat setelah dievakuasi warga dari kolam pancing |
Informasi yang dlansir dari Metro24jam.com, Minggu (13/10/2019) kedua bocah warga Huta I, Nagori Tempel Jaya, Bosar Maligas itu diketahui bernama Muhammad Nur Alamsyah (10) dan Ari Prasetyo (10).
Sementara itu, dua teman mereka bermain di sekitaran kolam pancing tersebut diketahui bernama Febri dan Rifal belum diketahui nasibnya hingga berita ini diterima redaksi. “Korban saat itu asyik bermain dengan temannya, berenang di kolam pancing di dekat rumahnya.
Sekitar pukul 16.00 Wib, tiba-tiba air di tengah kolam yang dalamnya sekitar 2 meter menyeret mereka,” kata warga yang mengetahui peristiwa tenggelamnya kedua bocah SD itu.
Ia mengatakan, teman lain kedua korban yang terseret air arus kolam, mencoba untuk menolongnya dengan cara berteriak. Namun, kedua bocah tersebut justru terseret arus yang lebih dalam dan tenggelam. Seketika itu juga warga dan sejumlah masyarakat setempat yang mengetahui peristiwa tersebut, langsung mencari kedua korban.
Warga yang datang langsung berenang dan menyisir lokasi kolam pemancingan milik Suriadi, di mana disebut kedua bocah itu tenggelam. Setelah menyisir kolam selama beberapa waktu, kedua bocah itu akhirnya ditemukan sekitar radius 5 meter dari lokasi bibir kolam pancing. Keduanya ditemukan sekitar pukul 16.00 Wib dalam kondisi tewas.
“Korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat, namun karena dinyatakan sudah meninggal dunia kemudian dibawa ke rumah duka. Pihak keluarga masih terus mencari penyebab tewasnya korban,” ujarnya. Saksi yang sempat melihat kejadian menyatakan korban sempat melambaikan tangan meminta pertolongan kepada kedua temanya yang lain.
Kapolsek Bosar Maligas AKP Binsar Pakpahan ketika dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp, menyatakan kedua korban sudah dimakamkan. Namun ketika ditanyakan kronologi tewasnya kedua korban, AKP Binsar Pakpahan enggan memberikan keterangan lebih rinci.
“Sudah dikubur pak, saya di Parapat,” katanya memutus kontak telepon selulernya. Pesan yang dikirimkan melalui aplikasi WhatsApp kemudian terlihat masih dibaca AKP Binsar Pakpahan, namun hingga Minggu (13/10/2019) siang tetap tidak dibalas.
(ars)