Salah satu putra terbaik Samosir dan Tokoh Pemrakarsa Kabupaten Samosir, DR. Ir. Benny Pasaribu, M.Ec, lulus lima besar pada Fit and Proper Test seleksi calon Anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Republik Indonesia oleh DPD RI pada Selasa (17/9/2019).
SAMOSIR,GREENBERITA.com- Salah satu putra terbaik Samosir yang juga tokoh pemrakarsa terbentuknya Kabupaten Samosir, DR. Ir. Benny Pasaribu, M.Ec akhirnya lulus lima besar pada Fit and Proper Test seleksi calon
Anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) Republik Indonesia oleh DPD RI pada Selasa (17/9/2019) di
Ruang Rapat Komite IV, DPD RI, Jakarta.
Menyikapinya, warga Samosir melalui Ketua FKTM (Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat) Kabupaten Samosir, Obin Naibaho menyambut baik kabar tersebut dan menghimbau seluruh warga untuk bersama berdoa sampai Benny Pasaribu lulus menjadi Anggota BPK RI.
"Kita menyambut baik dengan kabar ini, dan mewakili masyarakat Samosir dan seluruh tokoh masyarakat, saya berharap seluruh warga untuk bersama mendukung dan mendoakan putra Samosir yang juga pemrakarsa Kabupaten Samosir untuk dapat lulus sampai tahap akhir menjadi Anggota BPK RI. Kiranya Tuhan menolong beliau selalu," ujar Obin Naibaho ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Kamis, (19/9/2019).
Sementara itu, Benny Pasaribu ketika dihubungi melalui selulernya merasa haru dan berterimakasih atas dukungan seluruh warga Samosir.
"Saya berterimakasih atas dukungan warga Samosir untuk perjuangan ini dan semoga pada fit and proper Test di DPR RI nanti dapat berjalan dengan baik dan kita tetap layak untuk lulus," ujar Benny.
Kearifan Lokal Masyarakat Batak Harus Tetap Terjaga
Sementara itu, dalam diskusinya dengan beberapa tokoh masyarakat batak di Jakarta, Benny Pasaribu, pada Rabu (18/9/2019) malam, memberikan pandangannya terkait beberapa persoalan yang terjadi dalam pengembangan Kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata.
Menurutnya, sejatinya marga-marga yang melekat pada masyarakat Batak adalah stakeholders di Kawasan Danau Toba.
Karena itu, terkait pengembangan Danau Toba menjadi destinasi wisata dunia,
pemerintah pusat dan daerah harus menggandeng marga-marga dalam kaitan memberi
masukan dan inspirasi agar tidak hanya kian mendunia, tapi juga kearifan lokal
bisa tetap lestari.
Menurut calon pimpinan Badan
Pemeriksa Keuangan RI ini, marga-marga sebagai kelompok masyarakat yang harus
juga diajak oleh pemerintah atau Badan Otorita Danau Toba (BODT) untuk diajak
berdiskusi, memberikan gagasan seperti apa pengembangan yang diharapkan.
“Utamanya soal hospitality. Jadi,
bagaimana membangun kesadaran masyarakat di sana akan pentingnya menjaga
kebersihan, menata lingkungan, dan sebagainya yang tujuannya agar wisatawan
yang datang bisa merasa nyaman,” kata Benny.
Dikatakannya, para tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan tokoh adat diajak bersama-sama, sebab para tokoh tersebut
bisa menyampaikan hal-hal yang baik kepada masyarakat tentang program
pemerintah.
(gb-fet)