Notification

×

Iklan

Iklan

Resahkan Warga, FOKAL Adukan Maraknya Kafe Esek-esek, Togel dan Jakpot ke DPRD Samosir

15 Agu 2019 | 00:16 WIB Last Updated 2019-08-15T06:39:35Z
Komisi I DPRD Samosir Terima Pengaduan FOKAL Terkait Maraknya Penyakit Masyarakat di Samosir, Rabu,(14/8/2019)

PANGURURAN,GREENBERITA.com- Maraknya penyakit masyarakat (pekat) seperti Judi Togel, Jakpot atau Dindong, Narkoba dan Kafe Esek-esek yang beroperasi malam hari dan diduga menyediakan prostitusi Illegal, akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat. 
Karenanya, warga yang tergabung dalam Fokal (Forum Kearifan  Lokal) Samosir melakukan aksi dengan mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Samosir, Sumatera Utara.

Aspirasi Fokal pun ditampung DPRD Samosir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi I DPRD Samosir di Gedung DPRD Samosir, Komplek Perkantoran Parbaba, Kabupaten Samosir, Rabu, (14/8/2019)
Dalam aksi itu, Fokal meminta dengan tegas kepada seluruh pihak yang berkompeten, terutama aparat kepolisian bersama Pemerintah Kabupaten Samosir agar dapat segera memberantas kegiatan yang dilarang oleh agama dan melanggar peraturan dan perundangan tersebut.

Fokal melalui Ketuanya Effendi Naibaho didampingi Wakil Ketua Fernando Sitanggang, Bendahara Jamontang Simarmata, Sekretaris Ranto Limbong serta Robin Nainggolan, Soritua Manurung dan Pardo Sitanggang sebagai anggota. 

Pantauan greenberita.com, RDP dibuka langsung Ketua DPRD Samosir, Rismawati Simarmata, didampingi Wakil Ketua Jonner Simbolon, Rosinta Sitanggang, Viktor Simbolon,  Sorta Siahaan lalu disusul Sarchochel Tamba sebagai Ketua Komisi I yang hadir ditengah acara. 

Ketua FOKAL Samosir, Effendi Naibaho ketika menyampaikan permasalahn Pekat yang sudah terang-terangan dilakukan ditengah warga.
Fokal mengungkapkan bahwa selain Judi togel, di Samosir juga terjadi sejumlah kegiatan seperti beroperasinya sejumlah kafe malam yang diduga kuat juga berfungsi sebagai tempat “esek-esek” alias prostitusi. 
"Masyarakat khususnya para ibu sat ini sudah cukup resah akibat maraknya penyakit masyarakat yang mempunyai keterkaitan satu sama lain ini" ujar Ketua Fokal, Effendi Naibaho.

Ditempat yang sama, menurut Wakil KetuaFokal Samosir, akibat kegiatan ini, Fokal memprediksi akan meningkatkan jumlah kemiskinan akibat produktivitas warga menurun karena menginvestasikan uang yang harusnya menjadi kebutuhan sembako keluarga dan sekolah anak-anak ke judi Togel, Jakpot serta kehidupan dunia malam. 

"Karenanya kami meminta DPRD Samosir melakukan segera rapat koordinasi sebelum hari Kemerdekaan bersama Polres Samosir dan Pemkab untuk melakukan aksi penutupan aktivitas penyakit masyarakat itu," sebut Fernando Sitanggang.

Menyikapi keluhan warga melalui Fokal, DPRD Samosir mengaku turut prihatin atas kondisi tersebut. Belum adanya tindakan tegas dari pihak aparat menimbulkan kesan aparat hukum seolah melakukan pembiaran dengan aksi judi togel serta Jakpot yang sudah marak tersebut. 

Bahkan menurut Ketua Komisi I DPRD Samosir Sarochel Tamba menduga ada orang dalam terlibat dalam judi dan narkoba. 
"Kami akan menindaklanjuti persoalan ini dan mendorong aparat hukum menindaklanjuti. 
Isu yang kita dengar tapi belum mendapatkan fakta, ya katanya orang dalam terlibat dan perlu telusuri, apakah hanya isu atau benar,  ini menjadi tugas kita bersama. Kalau ada bukti kita akan dorong siapa siapa saja yang terlibat dalam judi dan Narkoba tersebut. Dan kalau isu itu benar orang dalam terlibat, ini jadi persoalan besar ini, seharusnya aparat tersebut yang menjadi ujung tombak persoalan ini, " tegas Sarochel Tamba. 

Dia juga menambahkan bahwa  persoalan judi togel, Jakpot dan Narkoba harus segera diberantas untuk menghindari keengganan wisatawan datang ke Samosir. "Apalagi daerah kita daerah pariwisata, jangan sampai wisatawan enggan hadir ke Samosir karena keberadaan judi Togel, Jakpot dan Narkoba di Samosir," tambah Tamba. 

Sementara itu, Kepala Satpol PP Pemkab Samsoir, Darwin Sihombing, mengatakan, pihaknya telah melakukan razia ke tempat hiburan malam tanpa ijin tersebut, namun setiap kali melakukan razia kegiatan itu tutup.

"Kami sudah melakukan razia, tapi tiap kali kami razia tutup tapi setelahnya menurut warga tutup, seperti main kucing-kucingan jadinya," ujar Darwin Sihombing. 

Kedepannya, Kasat Satpol PP Samosir berharap agar DPRD Samosir segera membahas diterbitkannya Perda Ketertiban Umum dan pemeriksaan perizinannya kepada lokasi hiburan malam yang menyediakan prostitusi Illegal. 

Setelah melalui diskusi dengar pendapat secara mendalam, DPRD Samosir sepakat akan melakukan rapat koordinasi bersama Kapolres Samosir, Kejari dan Pemkab Samosir pada Jumat, (16/8/2019) di Kantor DPRD Samosir dengan mengundang Fokal Samosir. 

(Gb-Pardo)