SAMOSIR, GREENBERITA.COM - Menyikapi instruksi Presiden RI, Jokowi tentang perlunya maksimalisasi pembangunan sarana dan prasarana di destinasi pariwisata Bali Baru, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pangan dan Kehutanan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Benny Pasaribu mengatakan diperlukan percepatan pengembangan destinasi pariwisata pariwisata khususnya persoalan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia .
Menurutnya, kehadiran Badan Otoritas Danau Toba (BODT) belum dirasakan karena terlalu fokus mengurus lahan di Sibisa sekitar 500 an ha, sehingga belum berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan dan lamanya tinggal di Kawasan Danau Toba (KDT). Padahal, situs-situs destinasi yang sangat menarik dan legendaris, cukup banyak dan tersebar di 7 kabupaten di sekitar Danau Toba.
"Oleh karenanya, KEIN RI merekomendasikan agar BODT shifting peran dan fokus dulu pada pengembangan dan revitalisasi situs-situs destinasi yang ada dengan mendorong managemen profesional dan infrastruktur sebagai klaster-klaster dalam KDT," Kata Benny ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Rabu (17/7).
Benny menyebutkan sejatinya banyak situs yang sangat terkenal di KDT di antaranya, tempat kelahiran Raja Batak di Sianjur Mula-Mula dan Gunung Pusuk Buhit di kabupaten Samosir, tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja di Bakkara kabupaten Humbahas, Tao Silalahi di kabupaten Dairi, dan sebagainya.
"Jadi kalau dihitung bisa lebih dari 50 situs yang lumayan bersejarah," kata Benny.
Dan di masing-masing desa tersebut bisa dikembangan industri kreatif yang ada dan produk-produk unggulan daerah masing-masing. Atraksi dan event perlu diperbanyak di masing-masing desa terkait.
"Jadi BODT perlu fokus untuk mengembangkan situs-situs tersebut sebagai Klaster pariwisata Danau Toba ditambah dengan pengaturan dan pengawasan debit dan kualitas air Danau Toba," cetus Benny.
(gb-ferndt)
Menurutnya, kehadiran Badan Otoritas Danau Toba (BODT) belum dirasakan karena terlalu fokus mengurus lahan di Sibisa sekitar 500 an ha, sehingga belum berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan dan lamanya tinggal di Kawasan Danau Toba (KDT). Padahal, situs-situs destinasi yang sangat menarik dan legendaris, cukup banyak dan tersebar di 7 kabupaten di sekitar Danau Toba.
"Oleh karenanya, KEIN RI merekomendasikan agar BODT shifting peran dan fokus dulu pada pengembangan dan revitalisasi situs-situs destinasi yang ada dengan mendorong managemen profesional dan infrastruktur sebagai klaster-klaster dalam KDT," Kata Benny ketika dikonfirmasi greenberita.com pada Rabu (17/7).
Benny menyebutkan sejatinya banyak situs yang sangat terkenal di KDT di antaranya, tempat kelahiran Raja Batak di Sianjur Mula-Mula dan Gunung Pusuk Buhit di kabupaten Samosir, tempat kelahiran Raja Sisingamangaraja di Bakkara kabupaten Humbahas, Tao Silalahi di kabupaten Dairi, dan sebagainya.
"Jadi kalau dihitung bisa lebih dari 50 situs yang lumayan bersejarah," kata Benny.
Dan di masing-masing desa tersebut bisa dikembangan industri kreatif yang ada dan produk-produk unggulan daerah masing-masing. Atraksi dan event perlu diperbanyak di masing-masing desa terkait.
"Jadi BODT perlu fokus untuk mengembangkan situs-situs tersebut sebagai Klaster pariwisata Danau Toba ditambah dengan pengaturan dan pengawasan debit dan kualitas air Danau Toba," cetus Benny.
(gb-ferndt)