Tania adalah satu dari 12 anak lainnya yang mengikuti operasi gratis berkat aksi sosial perusahaan jamu Sido Muncul bekerja sama dengan Kepak Sejahtera, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolok Sanggul, RSUD Tarutung dan Persatuan Dokter Mata Indonesia.
"Kami sangat bahagia, anakku bisa ikut operasi bibir sumbing gratis ini ," ujar Nurseti.
Ibu yang berprofesi mengaku haru, dan berharap setelah menjalani operasi ini kondisi anaknya lebih baik dan bisa hidup normal sama seperti anak-anak lainnya.
Nurseti adalah penduduk Desa Paranginan Dolok Sanggul itu senang akhirnya anaknya dapat dioperasi.
Saat ini Tania masih terbaring lemas dengan kondisi tangan masih tertancap jarum infus dan belum bisa banyak berbicara sembari kepalanya dielus-elus ibunya.
Jelas ibunya, Tania merupakan anak paling bungsu dari enam bersaudara. Tania juga satu-satunya anak perempuan di keluarga mereka.
Dr. Horas Rajagukguk, Sp.B memberikan penjelasan bagi pasien yang telah melakukan operasi |
"Jam 11 tadi malam selesai, dan sekarang keadaannya masih lemas,"jelasnya.
Diakuinya, sebelumnya tak menyangka bakal mengikuti operasi bibir sumbing secara gratis. Tiba-tiba mendapat informasi dari media, Nursetti pun mengikuti program operasi gratis bibir sumbing dan katarak Sido Muncul tersebut demi putri kesayangannya.
Pasien lainnya jenis kelamin pria, Gabriel Fernando Munthe bayi lima bulan tampak pulas setelah baru saja menjalani operasi bibir sumbing.
Bayi dengan balutan perban yang masih melekat dimulutnya itu dijaga ibunya Fanny Hutapea, di Lantai II usai dipindahkan dari ruang operasi.
Fany ibu dua anak ini mengatakan anak keduanya dioperasi hanya dengan waktu satu jam. Pertama mengetahui program itu sehari sebelum operasi, dan dia beryukur dapat mengikuti kesempatan itu.
"Semua berjalan baik, semoga Sido Muncul semakin sukses,"sebut perempuan yang sehari-hari berprofesi sebagai penenun 'ulos' di Desa Purba, Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan itu.
Corporate Secretary Sidomuncul Tiur Simamora menyampaikan, program tersebut akan dilangsungkan secara berkelanjutan. Dia mengharapkan agar rumah sakit di Tapanuli Raya (Samosir, Tobasa, Taput dan Tobasa) dapat mengumpulkan pasien penderita katarak dan bibir sumbing.
"Saya sih berharap, saya sudah sampaikan kumpulkan sebanyak-banyaknya. Enggak usah nunggu tahun depan, yah kalau terkumpul tahun ini kita lakukan, gitu aja,"ucapnya.
Tiur mengatakan, siapa pun yang mengajukan operasi katarak dan bibir Sumbing Sido Muncul siap menyelenggarakan sesuai ketentuan. "Sido Muncul itu terbuka, asal targetnya terpenuhi. Wilayah mana pun seluruh Indonesia kami layani, bukan hanya di Dolok Sanggul," bebernya.
Osperasi gratis kali ini disebutnya, untuk katarak melibatkan sekitar 30 pasien dan operasi bibir sumbing 17 orang. Untuk operasi katarak dilakukan di RSUD Tarutung, dan operasi bibir sumbing difokuskan di RSUD Dolok Sanggul.
(gb-ferndt)