Pada Pemilu 17 April 2019 di Samosir, ada sebanyak 188 calon legislatif dari 11 partai politik akan memperebutkan 25 kursi di DPRD Samosir. Seluruh caleg tersebut tersebar di 4 (empat) daerah pemilihan seluruh Kabupaten Samosir.
Untuk Dapil I Samosir (Pangururan dan Ronggurnihuta), terdapat 65 caleg yang memperebutkan 8 kursi dengan perbandingan 1 kursi diperebutkan 6 caleg.
Pada Dapil II Samosir (Simanindo danOnan Runggu) terdapat 40 caleg yang memeperebutkan 6 kursi dengan perbandingan 1 kursi diperebutkan 6,6 caleg.
Sedangkan pada Dapil III Samosir ( Palipi dan Nainggolan), terdapat 39 caleg yang memeperebutkan 6 kursi dengan perbandingan 1 kursi diperebutkan 6,5 caleg. .
Dan pada Dapil IV Samosir (Sianjurmula, Harian dan Sitiotio), terdapat 38 caleg yang memeperebutkan 6 kursi dengan perbandingan 1 kursi diperebutkan 6,3 caleg.
Menanggapi sengitnya persaingan untuk memperebutkan kursi oleh para caleg di Kabupaten Samosir, Korwil Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Kabupaten Samosir, Fernando Sitanggang menganggapnya sebagai sebuah fenomena yang unik namun sangat kompetitif.
"Fenomena perebutan kursi di DPRD Samosir sangatlah unik namun tetap kompetitif. Ada nilai positif disana, yaitu satu suara rakyat sangat kompetitif diperebutkan dan dimenangkan oleh para caleg, sehingga hal ini baik untuk demokrasi. Namun disisi lain, ada hal negatif yang dapat timbul yaitu adanya cara pintas caleg untuk mendapatkan suara rakyat dengan cara tidak lazim yaitu dugaan menggunakan praktik uang atau money politik, hal ini sebaliknya jika dugaan money politik itu benar justru dapat membunuh demokrasi itu sendiri," ujar Fernando Sitanggang kepada greenberita.com pada Senin, (15/4/2019).
Dari perhitungan JaDI Samosir, secara keseluruhan diseluruh Dapil, 1 kursi diperebutkan 7,52 calon legislatif dari 11 partai politik di Kabupaten Samosir.
(green-anggi)
