Jelang Pemilu 2019, TNI - Polri Indramayu Waspadai Potensi Kerawanan

Apel pergeseran pasukan jelang Pemilu 2019 di halaman Mapolres Indramayu, Senin (15/4/2019).

INDRAMAYU, GREENBERITA.com - Rapat gelap merupakan salah satu potensi kerawanan yang harus diwaspadai aparat TNI/Polri jelang hari pencoblosan 17 April menadatang. Selain rapat gelap, potensi kerawanan lain di antaranya politik uang, sabotase, dan lainnya. Tak hanya jelang pemilu, kerawanan juga menghantui saat pelaksanaan pemilu.

"Pada pelaksanaan pemilu, yang harus diwaspadai adalah penghalangan hak seseorang untuk mencoblos, perampasan surat suara, dan lainnya," ungkap Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki saat apel pergeseran pasukan di halaman Mapolres Indramayu, Senin (15/4/2019).

Apel itu sendiri menandai kesiapan otoritas Kabupaten Indramayu untuk menggelar pemilu tepat jadwal, setelah banjir merendam sedikitnya 19 desa di daerah berjuluk kota mangga ini. Pergeseran pasukan diagendakan pada 15-18 April 2019.

Selanjutnya, pada 16 April 2019 pasukan sudah harus berada di setiap mapolsek. Pada 17 April setiap petugas diwajibkan sudah berada di lokasi sesuai tugasnya masing-masing.

Yoris mengingatkan, pengamanan pemilu tidak main-main. Seluruh anggota bahkan tak pulang ke rumahnya masing-masing demi fokus pada keamanan. "Pengamanan Pemilu 2019 tak main-main. Seluruh anggota tak ada yang pulang ke rumah, semuanya harus fokus ke pekerjaan dan pengamanan," katanya.

Melansir dari ayocirebon, kesiapan pelaksanaan pemilu juga disampaikan Bupati Indramayu, Supendi, yang meyakinkan situasi dan kondisi di Kabupaten Indramayu secara keseluruhan berjalan lancar. Pendistribusian logistik pemilu sendiri sudah dilakukan KPU dengan pengawalan petugas keamanan dan siap didistribusikan hingga ke TPS.

"Kalau ada masalah, segera lapor kepada PPS, PPK, panwas, atau KPU untuk segera ditindaklanjuti. Insya Allah pemilu berjalan lancar di Kabupaten Indramayu," pungkasnya. (Ac/G5)