Hal itu dikatakan Musa Rajekshah pada acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw Bl Sumut) dari Arief Budi Santoso kepada Wiwiek Sisto Widayat di lantai 9 Kantor BI Jalan Balai Kota Medan Jumat (29/3).
Hadir di sana Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (ADG BI), Rosmaya Hadi sekaligus menyaksikan Sertijab. Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Direktur BI Sumut Andi Wiyana dan kalangan perbankan di daerah ini.
“Kami selaku pemerintah provinsi Sumut berharap pemimpin BI yang baru terus bersinergi dengan Pemda dan menjalin kerja sama dengan TPID dalam mengendalikan inflasi, baik dengan swasta maupun pemerintah,” kata Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck ini.
Ijeck menyebut pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2018 tercatat 5,18 persen, berada diatas pertumbuhan ekonomi secara nasional 5,17 persen. Sementara, inflasi Sumut sepanjang tahun 2018 tercatat 1,23 persen. Ini mengindikasikan bahwa inflasi Sumut terkendali dengan baik.
Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (ADG BI), Rosmaya Hadi menyampaikan bahwa sinergi dan koordinasi antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk memperkuat ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya memperkuat sinergi dan koordinasi dalam mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Sumut.
Menurut Rosmaya, pergantian kepemimpinan di BI adalah suatu dinamika yang berkesinambungan agar organisasi BI tetap memiliki kinerja dan motivasi yang tinggi dalam mendukung visi BI menjadi Bank Sentral yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapannya agar BI Sumut dapat mengoptimalkan perannya sebagai mitra strategis (strategic advisory pemerintah daerah) dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi di daerah.
Untuk itu, seluruh pemangku kepentingan di Sumut harus terus memperkuat kerjasama dan bersinergi dalam menjalankan kebijakan demi menciptakan masyarakat yang sejahtera. “Sebab, keberhasilan pembangunan nasional tidak terlepas dari keberhasilan pembangunan di tingkat regional,” pungkasnya.
Disebutkannya, pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2018 tercatat sebesar 5,18 persen (yoy), sedikit Iebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian Nasional (5,17 persen, yoy). Pertumbuhan ekonomi Sumut di tahun 2018 didorong oleh sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan besar dan eceran.
Namun, Sumut juga perlu melakukan diversifikasi dan pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru terutama dalam menghadapi tantangan tingginya ketergantungan perekonomian Sumut terhadap sektor komoditas yang sangat dipengaruhi oleh kondisi global.
“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru itu yakni pariwisata,” ungkapnya.
Sumber: Sentral Berita