TULANGBAWANG, GREENBERITA.com – Sudah hampir sepuluh tahun MN (33) mengabdikan diri sebagai pegawai honorer atau penjaga malam di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kabupaten Tulangbawang barat,tanpa alasan yang jelas serta pemberitahuan tiba-tiba saja diberhentikan.
Saat memberikan keterangan MN menjelaskan.” Saya sudah hampir sepuluh tahun bekerja sebagai penjaga malam di PP dan KB mas,selama ini saya selalu rutin menjalankan tugas kecuali kalau sakit itupun tetap saya wakilkan dengan orang lain.sekitar dua Minggu ini saya tidak lagi bekerja,hal itu di sebabkan oleh saya di usir oleh Kadis saat saya hendak bekerja.” Ucap MN
Kejadian itu bermula saat saya sedang berada di rumah pada malam itu hujan lebat, saya di telpon oleh pak Kadis dengan nada yang agak tinggi, menyuruh saya datang ke rumah kontrakannya sambil membawa tukang urut Surip sesuai dengan perintah nya.tapi sebelum saya masuk ke rumah saya dimarahi bahkan di usir.saya pun pulang ke rumah bersama tukang urut yang berbarengan dengan saya.kemudian malam berikutnya saya pun datang kembali tapi tetap saja di usir,sejak itulah saya tidak lagi bekerja karena saya anggap saya sudah diberhentikan.” Ucap MN
Saya heran selama bekerja di Dinas ini sudah berapa kali ganti pimpinan tidak diperlakukan seperti ini,” Perlu diketahui mas,saya sudah berkeluarga demi menjalankan tugas setiap malam saya tidak lagi tidur di rumah karena harus menjaga kantor.namun itu tak jadi soal karena tugas yang harus di laksanakan,tapi tingkah laku pimpinan yang sudah tidak mempunyai pandangan ini yang membuat saya sedih.” Selama dia menjadi pimpinan peraturan jadi berlebihan,saya kan SK nya sebagai penjaga malam tetapi yang saya jalani lebih dari itu.” Keluhnya
” Sebelumnya saya hanya menjaga di Dinas setempat,namun selama kurang lebih setahun ini saya di tugaskan di rumah kontrakan pak kadis tugas saya membersihkan kamar, mengepel, bahkan di suruh kesana kesini.tapi saya tetap laksanakan karena saya akui dia adalah atasan saya.” Ucap MN dengan nada sedih seperti yang dilansir dari daily-lampung.com.
Saat ini saya merasa bingung mas harus gimana lagi,sama keluarga malu bahkan hampir setres jika harus selalu memikirkan hal tersebut.” Saya tidak menduga jika ini harus terjadi tanpa ada alasan yang jelas.” Lanjutnya
Sampai berita ini di terbitkan Kadis PP dan KB Tubaba belum bisa dimintai keterangan. (rel-marsht)
Saat memberikan keterangan MN menjelaskan.” Saya sudah hampir sepuluh tahun bekerja sebagai penjaga malam di PP dan KB mas,selama ini saya selalu rutin menjalankan tugas kecuali kalau sakit itupun tetap saya wakilkan dengan orang lain.sekitar dua Minggu ini saya tidak lagi bekerja,hal itu di sebabkan oleh saya di usir oleh Kadis saat saya hendak bekerja.” Ucap MN
Kejadian itu bermula saat saya sedang berada di rumah pada malam itu hujan lebat, saya di telpon oleh pak Kadis dengan nada yang agak tinggi, menyuruh saya datang ke rumah kontrakannya sambil membawa tukang urut Surip sesuai dengan perintah nya.tapi sebelum saya masuk ke rumah saya dimarahi bahkan di usir.saya pun pulang ke rumah bersama tukang urut yang berbarengan dengan saya.kemudian malam berikutnya saya pun datang kembali tapi tetap saja di usir,sejak itulah saya tidak lagi bekerja karena saya anggap saya sudah diberhentikan.” Ucap MN
Saya heran selama bekerja di Dinas ini sudah berapa kali ganti pimpinan tidak diperlakukan seperti ini,” Perlu diketahui mas,saya sudah berkeluarga demi menjalankan tugas setiap malam saya tidak lagi tidur di rumah karena harus menjaga kantor.namun itu tak jadi soal karena tugas yang harus di laksanakan,tapi tingkah laku pimpinan yang sudah tidak mempunyai pandangan ini yang membuat saya sedih.” Selama dia menjadi pimpinan peraturan jadi berlebihan,saya kan SK nya sebagai penjaga malam tetapi yang saya jalani lebih dari itu.” Keluhnya
” Sebelumnya saya hanya menjaga di Dinas setempat,namun selama kurang lebih setahun ini saya di tugaskan di rumah kontrakan pak kadis tugas saya membersihkan kamar, mengepel, bahkan di suruh kesana kesini.tapi saya tetap laksanakan karena saya akui dia adalah atasan saya.” Ucap MN dengan nada sedih seperti yang dilansir dari daily-lampung.com.
Saat ini saya merasa bingung mas harus gimana lagi,sama keluarga malu bahkan hampir setres jika harus selalu memikirkan hal tersebut.” Saya tidak menduga jika ini harus terjadi tanpa ada alasan yang jelas.” Lanjutnya
Sampai berita ini di terbitkan Kadis PP dan KB Tubaba belum bisa dimintai keterangan. (rel-marsht)