Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Victor Sitinjak. |
Guna meningkatkan hasil pertanian tahun anggaran 2019 ini , Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Samosir sudah siapkan langkah atau program-program melalui pemberdayaan para kelompok-kelompok tani, dan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Desa, juga Kecamatan.
"Memang kita coba tawarkan kepada masyarakat petani, khusus petani padi harus ada penanaman serentak untuk menghindari serangan hama tikus dan lainnya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, Victor Sitinjak, kepada wartawan, Senin (4/3/2019).
Disebutkan, untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian di Samosir, kedepan akan membuat sentra-sentra pertanaman, misalnya di Kecamatan Simanindo khusus jagung atau bawang, begitu juga Kecamatan lainnya.
"Kita akan mengajak masyarakat melalui kelompok tani (Poktan), supaya ada yang diunggulkan dari setiap Kecamatan," ucap Victor.
Khusus penanggulangan ancaman kekeringan, Viktor menyampaikan, sudah menyiapkan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mempersiapkan mesin-mesin pompa air yang siap digunakan.
"Kita siapkan PPL untuk melakukan pendataan mesin-mesin pompa yang siap pakai, termasuk anggarannya. Karena sesuai prediksi dari BMKG, akan lebih panjang musim kering tahun ini," ungkap Viktor Sitinjak.
Menyikapi bantuan-bantuan terhadap kelompok tani, Ia menyampaikan, sudah meminta data selama 5 tahun terakhir untuk dilakukan pengecekan, apakah bantuan yang sudah diberikan berfungsi dan dimanfaatkan dengan baik oleh para Poktan.
"Kalau memang ada bantuan yang tidak dimanfaatkan dengan baik, akan kita buatkan pernyataan melalui berita acara bahwa bantuan itu tidak bermanfaat atau dapat difungsikan lagi. Karena kita tidak mau bantuan itu hanya dinikmati oleh para pengurus kelompok saja," tegas Victor.
Termasuk embung, kata Victor, baik bantuan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, dan APBN, akan dilakukan pendataan ulang untuk memastikan fungsinya.
"Termasuk masalah embung, baik bantuan dari Kabupaten, Provinsi, dan Pusat, harus ada data semuanya. Ini dalam rangka mendorong para Poktan supaya juga bertanggungjawab atas usulan mereka, juga agar bisa kita monitor apakah masih digunakan atau tidak," ujar Victor.
Disampaikan, kedepan, pihaknya pun akan tetap membantu para Poktan yang aktif dan akan dijadikan referensi bagi Poktan lainnya yang belum maksimal dalam pemanfaatan bantuan-bantuan dari Pemerintah.
"Selama memang dibutuhkan, kita akan tetap membantu Poktan aktif, karena kita mau mereka jadi Poktan yang mandiri. Dan kedepan, akan kita berikan penghargaan dan mereka kita jadikan contoh dan referensi bagi Poktan lainnya. Karena kita tidak mau lagi memberikan bantuan kepada Poktan yang tidak bisa bertanggungjawab atas apa yang dimintanya," tutup Victor.
Menambahi, dari 7 jenis tanaman unggulan Kabupaten Samosir di tahun 2018, yaitu Kopi, Padi, Bawang, Kacang, Cabai, Kentang dan Jagung, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) di Dinas Pertanian Samosir, Saut Manotas Manik, menyampaikan, 3 diantaranya mengalami peningkatan hasil, yaitu Kopi, Jagung dan Bawang Merah.
"Jagung, produktivitasnya bahkan lebih dari 100%. Penyumbang hampir dari semua Kecamatan. Kopi dari daerah Kecamatan Ronggurnihuta, dan Bawang Merah dari Simanindo," terang Saut Manotas Manik.
(Red)