Situasi di rumah duka | ist |
Dilansir detikcom, Hal itu diungkapkan Direktur RSUP Bangka Belitung, dr Armayani, saat dihubungi wartawan, Jumat (1/2/2019) yang membenarkan kabar duka tersebut.
“Benar, beliau meninggal dunia sekitar pukul 16.05 WIB di RSUP Soekarno, Babel. Informasinya, kena penyakit lever sejak dua tahun lalu,” kata dr Armayani.
Armayani melanjutkan, sebelum dibawa ke RSUP Soekarno, Parhan Ali sempat dirujuk ke Rumah Sakit Siloam. Saat dirujuk, kondisi Parhan Ali kritis.
“Saat (Parhan Ali) dirawat di Siloam, saya mendapat perintah dari Gubernur untuk datang mengecek Pak Bupati. Saat itu tensinya turun dari 15 (normal) ke 11,” ujarnya.
Melihat kondisi Parhan Ali kritis, Armayani menyarankan pihak keluarga memindahkannya ke RSUP Soekarno, Bangka Belitung. Keluarga setuju, Parhan Ali lalu dibawa ke RSUP Soekarno pada dini hari.
“Bupati Bangka Barat dipindahkan ke RSUP Soekarno sekitar pukul 02.30 WIB. Setelah menjalani beberapa perawatan, akhirnya (Bupati) mengembuskan napas terakhir sore tadi,” katanya.
Rencananya, jenazah Parhan Ali disemayamkan di rumah dinas di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung. Selanjutnya akan dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat pada Sabtu (2/2) pukul 09.00 WIB.
Selang beberapa jam, kabar duka kembali datang. Ketua DPRD Bangka Barat Hendra Kurniady meninggal dunia karena terjatuh saat naik motor usai salat Magrib, Jumat (1/2).
“Informasinya, jatuh setelah salat Magrib. Lalu dibawa ke puskesmas oleh warga. Namun, setelah sampai di rumah sakit, beliau sudah tidak ada lagi (meninggal),” kata Armayani. (Rel)