Keluarga korban yang tenggelam di perairan Danau Toba Palipi berduka |
Jeritan histeris dari ibu korban Elli Nainggolan dan keluarga lainnya bergema ketika ambulan pembawa jenazah almarhum Sahril Sinaga tiba dirumah korban pada Sabtu malam sekira pukul 20 Wib, (23/2/2019) di Huta Sitauru, Desa Sideak.
Sahril Sinaga adalah anak yatim dan telah ditinggal Ayahnya sejak kecil. Siswa kelas 3 di SMK Negeri 1 Mogang Palipi ini adalah anak ke -7 dari sembilan bersaudara, selama ini dikenal anak yang sangat baik dikeluarga dan juga tetangganya.
"Pagi itu bere kami seperti biasa berangkat dari rumahnya ke sekolah dan berboncengan dengan adek perempuannya yang bersekolah di SMP Negeri Mogang, Palipi, " ujar tetangga korban kepada Miden Situmorang kepada wartawan pada Minggu, (24/2/2019).
Menurut Miden Situmorang, pagi itu almarhum sudah meminta ijin ke ibu korban akan menginap dirumah sahabat nya serta berjanji akan pulang segera Minggu pagi agar dapat beribadah Minggu bersama keluarga.
"Sepulang sekolah hari Sabtu, bere itu meminta adeknya untuk pulang kerumahnya sendiri karena almarhum bersama temannya akan berlatih renang dan menginap dirumah sahabatnya. Bere ini punya cita-cita hendak jadi tentara atau polisi setelah tamat sekolah nanti," tambah Situmorang.
Sampai Minggu, (24/2/2019) pukul 18.Wib para pelayat yang turut berduka terus datang menghampiri rumah korban sambil menunggu kakak kandung korban dari Provinsi Jambi yang langsung berangkat sehari sebelumnya.
Namun dari sekian banyak pelayat yang datang melayat, tidak tampak satupun dari perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Samosir ataupun dari pihak kecamatan Palipi.
Korban tenggelam ketika bersama kawan-kawannya sepulang sekolah sekitar pukul 12 Wib, datang kelokasi kejadian dipantai Danau Toba hendak berlatih berenang.
Awalnya mereka hendak menyeberang dari Tarabunga, Simbolon Purba di Pulau Samosir ke Tamba di Pulau Sumatera dengan cara berenang.
"Namun belum sampai 50 meter mereka kembali kepantai Tarabunga, Simbolon Purba. Lima kawannya berhasil kembali, tapi korban mungkin kelelahan dan tidak bisa kembali sehingga tewas tenggelam," ujar Camat Sitiotio, Beresman Simbolon melalui seluler kepada wartawan pada Sabtu, (23/2/2019).
Menurut camat yang familiar dengan media ini, sejak korban dinyatakan hilang, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan meminta BPPD Samosir untuk hadir langsung kelokasi melakukan pertolongan dengan membawa perlengkapannya.
"BPPD Samosir langsung membawa perlengkapannya yaitu jaring pukat kecil dan itulah kami pakai menyisir mencari korban," ujar Beresman Simbolon.
Bersama tim gabungan yang terdiri dari Polsek dan Koramil Palipi langsung turun ke Danau Toba mencari korban dengan cara membentangkan jaring pukat ke Danau Toba sampai berkali-kali.
"Setelah pencarian lebih dari 3 jam, pada pembentangan jaring yang kelima akhirnya sekitar pukul 18.30 Wib baru kamimenemukan korban yang tenggelam dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," tambah Beresman Simbolon. (ft)