Debat perdana Capres dan Cawapres pada tahun 2019 |
Melansir dari antara, Senin (21/01/2019), Direktur Eksekutif Rico Marbun menyampaikan, rilis survei tersebut mengungkapkan, kondisi tersebut semakin memperpendek jarak selisih elektabilitas kedua kandidat.
Dari situ terungkap jika elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merangkak naik.
Menurut survey Median, suara pasangan Jokowi-Ma'ruf dalam survey periode Januari 2019 relatif stagnan dibandingkan pada medio November 2018 yang meraih 47,7 persen atau hanya naik 0,2 persen.
Sementara pasangan calon Prabowo-Sandiaga pada medio November 2018, mencapai raihan suara 35,5 persen, atau meningkat 3,2 persen pada Januari 2019.
Dengan demikian, pada survey Januari 2019, jarak antara keduanya telah satu digit menjadi 9,2 persen, sementara pada November 2018, jarak elektabilitas kedua pasangan sebesar 12,2 persen.
Sementara responden yang belum menentukan pilihan dalam survey di Januari 2019 sebesar 13,4 persen, menurun bila dibandingkan pada November 2018 yang sebesar 16,8 persen.
Kemudian survey Median mendapati jarak keunggulan Jokowi atas Prabowo di Pulau Jawa menurun dari 16 persen pada November 2018 menjadi 11,8 persen pada Januari 2019.
November 2018 lalu, Jokowi-Ma'ruf meraih 48,7 persen suara responden. Sementara pada Januari 2019, raihan Jokowi-Ma'ruf menurun menjadi 47,4 persen.
Sedangkan Prabowo-Sandiaga pada Januari meraih suara 35,6 persen, meningkat dibanding November 2018 yang meraih suara 32,7 persen.
Di luar pulau Jawa, suara raihan Jokowi-Ma'ruf meningkat, bila pada November 2018 meraih 46,6 persen, maka pada Januari 2019 menjadi 48,9 persen.
Begitu pula dengan pasangan calon Prabowo-Sandiaga, bila pada November 2018 suara raihan sebesar 39,6 persen, maka pada survei Januari 2019 didapati 42,9 persen.
Pengambilan data pada survei median pada 6 - 15 Januari 2019 dengan 1.500 responden tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error 2,5 persen. (ant/gb)