Hutan sebagai paru-paru dunia |
JAKARTA,GREENBERITA.com - Keberadaan hutan yang kerap disebut sebagai paru-paru dunia karena memproduksi oksigen, kini juga ternyata menyimpan banyak karbon akibat pemanasan global yang terus terjadi.
NASA (National Aeronautics and Space Administration), yaitu lembaga sains milik pemerintah Amerika Serikat yang bertanggung jawab dalam bidang teknologi dan ilmiah yang ingin mengetahui seberapa banyak karbon yang ada di hutan dunia, meluncurkan sebuah satelit untuk mengukurnya.
"Penting untuk memahami bagaimana isi karbon dalam hutan sekarang. Kita perlu peta global yang baik, yang bisa menunjukkan jumlah karbonnya," kata Ralph Dubayah dari Program GEDI NASA, dikutip dari nationalgeographic.grid.id.
"Setiap kali menebang pohon, kita akan melepaskan karbon ke atmosfer, tapi tidak tahu berapa banyak jumlahnya," imbuhnya.
Kini, NASA akan segera memperoleh peta global tersebut berkat satelit Global Ecosystem Dynamics Investigation (GEDI) yang diluncurkan pada awal bulan Desember lalu. Satelit seukuran kulkas tersebut sedang mengarah ke Stasiun Antariksa Internasional.
"GEDI adalah altimeter laser, jadi merupakan instrumen optikal aktif. Ada laser yang memancarkan pulsa cahaya menuju Bumi. Itu kemudian direfleksikan sehingga kami dapat menerimanya," kata Bryan Blair, ilmuwan instrumen GEDI.
Mengukur refleksi tersebut memungkinkan para ilmuwan menentukan dengan tepat ketinggian dan berat pepohonan di dalam hutan.
Hasilnya juga akan membantu para ilmuwan untuk mengetahui seberapa banyak karbon disimpan, di mana ada ruang untuk menanam lebih banyak pohon, serta berapa banyak karbon dilepaskan ke atmosfer.
(rel)