RANTAUPRAPAT,
GREENBERITA.com – Sepertinya, semua informasi miring yang datang kepada Plt Bupati Labuhanbatu,
tentang keluhan masyarakat, terkait Pengerjaan Proyek Saluran Pipa Air Minum
(SPAM), sedah cukup parah, sehingga membuat keberadaan Proyek yang bersumber
dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2018 senilai lebih kurang
Rp. 3,8 Miliar tersebut, menjadi Sorotan Keras bagi Andi Suhaimi selaku orang
nomor satu di Kabupaten Ika Bina En Pabolo ini.
Bahkan sangkin kesalnya,
dirinya tidak sungkan – sungkan lagi mengucapkan kepada Wartawan ketika
dikonfirmasi Awak Media di Ruang Kerjanya belum lama ini, agar menghajar Proyek
tersebut dalam Pemberitaan Media.
Pasalnya, selain pekerjaannya
tersebut terkesan dikerjakan Asal Jadi dan Amburadul, serta sarat dengan nuansa
Korupsi, para oknum yang terlibat didalam Pengerjaan Proyek tersebut,
dikabarkan sempat menjual – jual nama Adik Kandung Plt Bupati Labuhanbatu
sebagai pihak Rekanan Proyek.
“Tidak ada Adik Saya yang
mengerjakan Proyek tersebut, Hajar !”, sebut Andi Suhaimi dengan geleng kepala,
sembari menggerakkan tangannya sebagai pertanda meniadakan dan membantah
informasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya,
Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Bina Rantauprapat H
Darwinsyah Harahap ketika dikonfirmasi Wartawan terkait hal ini di Ruang
Kerjanya belum lama ini juga mengatakan, bahwa pihaknya sebagai Penerima
Manfaat juga sangat menyesalkan Proses Pengerjaan Proyek SPAM yang dikerjakan
oleh pihak Rekanan. Pasalnya, tidak sedikit pihak yang merasa kesal dan kecewa
atas hadirnya Proyek milik Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten
Labuhanbatu tersebut.
Investigasi Wartawan di 3
Titik Lokasi Pengerjaan Proyek masing – masing di Kelurahan Kartini, Kelurahan
Cendana dan Kelurahan Padang Bulan menemukan, bahwa hasil Pengerukan Tanah saat
menanam Pipa Paralon Saluran Air Minum dimaksud, ditimbun asal – asalan saja,
tanpa dipadatkan, bahkan hingga habis masa waktu Pengerjaannya pada TA 2028
tidak dicor.
Kondisi Proyek Pipanisasi SPAM Yang Terkesan Dikerjakan Asal Jadi, Amburadul Dan Sarat Korupsi. |
Kondisi tersebut
mengakibatkan sebahagian Bahu Jalan yang berada disepanjang Jalan pada 3
Kelurahan itu, terdapat lobang serta Gundukan Tanah yang memanjang dan siap
menelan korban.
Bukan hanya itu, proses
penimbunan pipa yang dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan itu, juga tidak
sedikit membuat masyarakat kesal dan kecewa, dimana Bahu Jalan Berlobang Dan
Gundukan Tanah yang berada di Depan Rumah Masyarakat tersebut, membuat akses
keluar masuk rumah menjadi sulit. Serta dengan terpaksa harus rela korban
tenaga bahkan mengeluarkan kocek untuk memperbaiki Timbunan Galian SPAM
dimaksud yang sesungguhnya bukan merupakan tanggungjawab mereka.
Ironisnya, disisi lain, beberapa galian yang terdapat di
persimpangan Jalan dan Gang, diketahui menjadi Pusat Persambungan dan kontrol
Pipa Saluran Air Minum, dengan kedalaman lebih kurang 1 Meter, hingga saat ini
masih dibiarkan mengangga yang diyakini sewaktu – waktu dapat membahayakan
Pengguna Jalan.
Panitia Pelaksana Kegiatan
(PPK) Proyek SPAM tersebut Darwin Simanjuntak kepada Wartawan ketika
dikonfirmasi di Ruang Kerjanya belum lama ini mengatakan, pihaknya terus
memantau dan mengikuti proses Pengerjaan SPAM dimaksud sesuai ketentuan yang
telah digariskan.
Darwin juga mengatakan, bahwa
pihaknya hanya membayar Dana Pelaksanaan Pengerjaan Proyek sesuai besarnya
persentase pelaksanaan kerja yakni sebesar 70 persen.
“Proyek dibayar hanya 70
persen, karena segitu pekerjaannya”, sebut Darwin dari balik selulernya saat dikonfirmasi
ulang oleh Wartawan seperti dilansir kabartoday.co.id
Sementara itu, Rekanan Proyek
SPAM H Popo ketika dihubungi via Ponsel guna kepentingan konfirmasi Lanjutan,
hingga berita ini dimuat HP nya berada diluar jangkauan.
Namun disisi lain, Nanda yang
merupakan salah satu tangan kanan H Popo dalam pelaksanaan Proyek tersebut,
saat ditemui Wartawan di Kantor Dinas Perkim Labuhanbatu, Selasa (8/1/2019)
mengatakan, bahwa Proyek SPAM tersebut belum dibayar.
“Mana, sampai sekarang Proyek
belum dibayar”, sebut Nanda kepada Wartawan.
(rel-marsht)