JAKARTA, GREENBERITA.com - Arief Budiman Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan pihaknya akan segera mengevaluasi debat pertama mulai dari format debat hingga hal-hal teknis penyelenggaraan debat. Hal evaluasi tersebut, akan menjadi dasar pijakan dalam memilih format debat berikutnya.
"Beberapa catatan mungkin nanti akan menjadi tanggung jawab kita, kita akan evaluasi dalam dua tiga hari ini untuk nanti kemudian mencari format yang akan kita gunakan di debat kedua tiga empat dan seterusnya," ujar Arief usai debat pertama di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, Kamis (17/1) seperti yang dilansir dari beritasatu.com.
Arief mengatakan terbuka kemungkinan format debat pertama tetap digunakan pada debat selanjutnya. Namun, kata dia, kemungkinan yang sama bisa terjadi, bahwa format debatnya diubah baik sebagian atau secara total.
"Apakah pola ini masih sesuai untuk tema berikutnya atau nanti kita sesuaikan lagi. Termasuk pilihan panelis, moderator nanti kami cek lagi," tandas dia.
Arief mengaku puas dengan proses debat pertama yang berlangsung baik. Dia menilai, debatnya tidak kaku, tetapi berlangsung interaktif sehingga visi-misi dan program bisa tersampaikan dan terelaborasi dengan baik.
"Sejauh ini saya lihat debat berlangsung baik, Anda lihat sangat interaktif antara pasangan calon mulai segmen kedua sampai kelima, itu sangat sangat sangat luar biasa menurut saya," tutur dia.
Terkait beberapa pertanyaan dan pernyataan yang bernada menyerang calon tertentu, Arief mengatakan pihaknya tidak bisa memprediksi hal seperti itu. Pasalnya, pertanyaan dan pernyataan yang bernada menyerang sangat tergantung pada dinamika debat dan jawaban masing-masing paslon.
"Ada hal yang kita tidak bisa prediksi jawaban mereka, itukan sebetulnya sangat tergantung pada jawaban yang mereka buat sendiri," tandas dia.
Sementara pertanyaan dari panelis, kata Arief, tidak ada yang bernada menyerang pasangan tertentu. Hanya, kata dia, dari pertanyaan tersebut, paslon diminta untuk menyebutkan contoh-contoh langkah konkret dari kasus yang terjadi sekarang ini.
"Memang diminta menyebutkan langkah konkrit, tapi saya kira itu nggak apa-apa supaya publik tahu, apa visi misi dan program.
Jadi bukan sekedar penyampaian visi misi, tapi visi misi dan program. Nah program ini kan harus lebih konkret, tidak apa-apa, tapikan tidak personal, bukan menyebut personal," pungkas dia.(rel-marsht)