JAKARTA, GREENBERITA.com – Karangan bunga dikirimkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
atas peresmian kantor pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno di Solo, Jawa Tengah. Namun rupanya karangan bunga dari
PDIP dimaknai negatif oleh tim pasangan nomor urut 02 itu. Peresmian posko
Prabowo-Sandiaga dilakukan oleh Ketua BPN Djoko Santoso, Jumat (11/1/2019).
Dilansir detikcom, Lokasi posko Prabowo itu
berada di dekat kediaman calon presiden petahana Joko Widodo. Posko tersebut
juga tak jauh dari posko Pileg dan Pilpres PDIP tingkat Kecamatan Banjarsari,
hanya berjarak 50 meter. Karangan bunga yang dikirimkan PDIP sebagai ucapan
selamat atas peresmian posko Prabowo-Sandiaga dominan warna merah.
Ketua DPC PDIP Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kiriman
karangan bunga ialah sebagai wujud saling menghargai di negara demokrasi.
“Selamat
kepada posko pemenangan nasional Prabowo-Sandi. Kita jalin hubungan yang baik
dan kita wujudkan bahwa Solo tetap dalam kondisi yang kondusif, saling bisa
menerima dan saling bisa menghargai,” kata Rudy saat dihubungi seperti dilansir
dari lensawarga.com.
Rudy juga menyampaikan, dengan kiriman karangan bunga tersebut,
ia ingin pemilu berlangsung dengan kegembiraan. Dia berharap ramainya kegiatan
politik di Solo tidak menimbulkan konflik.
“Siapa yang menang, siapa yang kalah, itulah nanti yang jadi
pemimpin Republik Indonesia. Untuk itu, kita harus hargai,” ujar Wali Kota Solo
itu.
Karangan
bunga dari PDIP ditanggapi sinis oleh Djoko Santoso. Ia menilai karangan bunga
menunjukkan seolah-olah PDIP menginginkan kubu Prabowo-Sandiaga mati.
“Nggak
apa-apa, itu menunjukkan peradaban yang dia pertontonkan, supaya kita mati.
Iya, kan?” ujar Djoko saat ditemui seusai peresmian Posko.
Djoko
mengatakan publik juga akan bisa menilai sikap PDIP tersebut. “Kita lihat saja,
rakyat sudah pintar kok, sudah ada medsos, HP,” imbuhnya.
Soal sikap sinis kubu Prabowo-Sandiaga, PDIP menanggapi santai.
FX Hadi Rudyatmo menyatakan niat PDIP memberikan karangan bunga adalah baik.
“Kalau
ditanggapi sinis, nggak apa-apa. Kita niatnya baik, kok,” kata Rudy saat
dihubungi lagi.
Menurut Rudy,
karangan bunga yang dikirim PDIP itu murni sebagai ucapan selamat. Hal tersebut
sesuai arahan sang ketum, Megawati Soekarnoputri, yang berpesan untuk menjaga
persaudaraan.
“Kita dipesan
Bu Mega kampanye santun, jaga persaudaraan, persahabatan, kerja yang baik.
Jangan sampai mengejek, memfitnah,” sebut Rudy.
Dia pun
meminta jajarannya agar menanggapi persoalan tersebut secara bijaksana. PDIP,
kata Rudy, memang sudah biasa mendapat perlakuan sinis.
“Biar sana
sinis, saya dan teman-teman nggak akan sinis. Saya nggak pernah ngajarin anak
saya sinis. Kita disinisi itu biasa, PDIP sudah biasa disinisi. Ditanggapi
bijaksana saja,” ujarnya.
Hal senada
disampaikan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto. Ia mengingatkan Djoko
Santoso, sesama orang asli Solo tidak akan gelut.
“Ya monggo
saja. Tapi bagi kami orang Solo, Pak Djoko Santoso kan juga orang Solo, biasa,
silaturahmi harus dijalin meski kita berbeda pilihan,” kata Bambang di JIExpo,
Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/1).
“Hari ini
kita beda pilihan, kan silaturahmi tidak harus putus. Itu gaya orang Solo.
Itulah kenapa Solo adem ayem. Dan Pak Djoko harusnya sangat amat-amat paham
karena beliau juga orang Solo, sama juga dengan Bambang Pacul (sapaan akrab
Bambang). Kultur Solo rak seneng pencerengan (kultur Solo tidak suka
berperilaku kasar). Kalau itu di Solo ada yang penginnya yang gelut-gelut,”
sambungnya.
Meski begitu,
posko Prabowo-Sandiaga yang berdekatan dengan Jokowi tersebut sempat dikritik
oleh timses Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Ma’ruf, Moeldoko, posko tersebut mengganggu pemandangan.
Pernyataan
Moeldoko itu ditepis oleh BPN Prabowo-Sandiaga. Juru bicara BPN, Suhud
Alynudin, menyindir balik kubu pasangan nomor urut 01 tersebut.
“Mungkin
maksudnya ganggu elektabilitas. Karena posko yang kami dirikan kami jamin tidak
mengganggu keindahan Kota Solo,” ucap Suhud.
Suhud
menjamin posko BPN Prabowo-Sandi di dekat rumah Jokowi itu tak mengganggu
keindahan Solo. Ia menjelaskan pembukaan posko itu merupakan wujud keseriusan
tim Prabowo-Sandi untuk mendongkrak elektabilitas sang capres-cawapres.
“Pembukaan posko itu merupakan wujud
keseriusan BPN untuk terus mendorong tren elektabilitas Prabowo-Sandi yang
terus naik,” ungkapnya.
(rel-marsht)