Bersama keluarga berwisata ke Negeri Gajah Putih |
Hari ke-7 kami di Negeri Gajah Putih
Kemarin pagi, 30 menit lebih cepat dari jadwal yang direncanakan, kami di jemput oleh pihak travel menuju negeri gajah putih Thailand.
Kenderaan berkapasitas 10 orang itu membawa kami menuju Hatyai. Selain kami, juga ada 4 penumpang lain ke tujuan yang sama.
Mereka orangtua yang berlibur ke Thailand setelah pensiun.
Di jalan, seperti biasa, setelah bercerita tentang Danau Toba dan penerbangan promo lewat Bandara Internasional Silangit, mereka, kawan kawan seperjalanan ini meminta alamat kami di Balige.
Untuk urusan goda-menggoda, memprovokasi positif dan membuat orang penasaran, saya memang ada talenta untuk itu.
Di Hatyai, semua penumpang turun untuk diperiksa pasportnya di Imigrasi.
Sopir yang membawa kami sangat professional dan cekatan. Dia melayani dan melengkapi semua dokumen yang diperlukan sehingga kami hampir tidak menemui kendala apapun.
Dari Hatyai, kami masih ada waktu satu setengah jam sebelum berangkat naik sebuah bus besar, Mercedes tua tapi sangat bersih.
Kami lalu makan siang di terminal bus. Bahasa disini antara english dan bahasa tarzan, pilih makanan lewat gambar.
Dua porsi makanan enak, mirip soto dan bakso dengan kemasan tempurung kelapa dan piring dari batang kelapa plus minuman air putih dingin, hanya dipatok seharga 16 RM atau sekitar 50.000 rupiah.
Bersih, enak dan murah meriah membuat Thailand menjadi prioritas banyak traveler dari penjuru dunia.
Perjalanan naik bus selama delapan jam dari Hatyai ke Phuket ditambah 4 jam dari Penang ke Phuket sebenarnya sangatlah melelahkan.
Tapi kenyamanan dan bersihnya bus Mercedes tua yang kami tumpangi membuat waktu perjalanan tidak terasa.
Hampir semua jalanan bagus, mulus dan kiri kanan jalan dimanapun sangat bersih.
Sejam sebelum tiba di Phuket, kami pun browsing akan menginap dimana.?
Sangat banyak pilihan dengan berbagai harga.
Walau tidak tergolong murah, terutama bagi traveler yang akan melakukan perjalanan panjang, dengan hati yang mantap, pilihan kami sama sama bulat memilih Baan Baan Hostel sebagai tempat istirahat kami.
Tidak dekat ke pantai memang, akan tetapi poin 9.5 dari skala 10 yang diberikan para traveler dari penjuru dunia itu, membuat hostel ini hampir tidak pernah kosong.
Pembicaraan menarik dengan beberapa tamu dari berbagai Negara dan pemilik hostel yang super ramah, akan saya tulis pada sesi berikut.
Jangan Kemana-mana, tetap simak kami di greenberita.com,
he he he ...
(Phuket, Thailand 15 Januari 2019)