Jonter Simbolon |
Hal itu disampaikan PPR (Petugas Pemungut Retribusi) Air Terjun Efrata, Jonter Simbolon kepada GREENBERITA.com, Sabtu (8/12/2018).
"Memang benar terjadi penurunan lebih dari separuh pengunjung ke objek wisata Air Terjun Efrata. Biasanya seminggu hanya 700 orang minimal perminggu dan paling banyak Sabtu dan Minggu sekitar 200 orang. Tapi sekarang hanya 200 sampai 300 orang perminggu nya," ujar Jonter sedih.
Minimnya pengunjung ini juga dirasakan oleh pemilik warung dilokasi Air Terjun Efrata ini. "Penjualan kami jadi menurun drastis. Mohonlah supaya ada perhatian lebih dari Pemkab Samosir untuk peningkatan wisatawan ini," kata pemilik warung boru Sinaga.
Warga Samosir berharap pemerintah kabupaten dapat melakukan upaya yang lebih kreatif untuk kembali menumbuhkan kepercayaan dan keinginan wisatawan mengunjungi objek objek wisata di Samosir.
Harapan itu disampaikan pemerhati wisata di kawasan Danau Toba, Fernando Sitanggang. "Saya berharap pemerintah kabupaten khususnya Dinas Pariwisata dapat melakukan suatu cara efektif untuk kembali mendapat kepercayaan dan kehadiran para wisatawan," ucap Fernando.
Fernando Sitanggang, SH |
"Cobalah kenali siapa pengunjung yang datang sebelum kejadian itu. Ketika itu, para pengunjung banyak dari club club sepeda motor dari Medan, Siantar, Tebing Tinggi dan lainnya yang datang berkonvoi ke Samosir" tambahnya.
Menurutnya mengumpulkan club club sepedamotor di Medan, Siantar, Tebing dan lainnya sambil membuat event dan presentasi pada mereka adalah salah satu cara yang kreatif.
"Katakan kepada mereka bahwa Samosir sudah baik fasilitas transportasi airnya. Sudah safety, ada alat pelampung dan ada regulasi yang ketat kepada setiap pengelola angkutan air untuk menjaga keselamatan penumpang serta jalan pun sudah bagus. Katakan itu pada wisatawan sambil membuat event untuk mereka disana," pungkas Fernando Sitanggang. (Anggala)