Digelar 4 hari, ‘The Experience’ mengekplorasi potensi emas hijau Desa Onan Runggu 1 |
TAPANULI UTARA, GREENBERITA.com – Tambang ‘emas’ hijau di Desa Onan Runggu 1
Sipahutar semakin lebar. Potensi lain berupa sentra penghasil nanas terpetakan.
Hasilnya, puluhan ton nanas Sipahutar selalu didulang per harinya. Lini
pertanian ini pun semakin menguatkan rantai jalur wisata di Kawasan Danau Toba.
Inilah salah satu kesimpulan anak-anak muda atau biasa
disebut dengan Kaum Milenials di salah satu acara Kementerian Pariwisata
(Kemenpar). Rinciannya total ada 15 orang anak milenials ,3 orang Instruktur
Pembimbing, 1 orang Agen Travel Jakarta, 1 orang observer Singapura. Anak-anak
milenials tersebut berasal dari Inspire Travel and Tourism Learning Centre
Jakarta.
Intensitas pemetaan potensi Kawasan Danau Toba diperkuat.
Melalui program ‘The Experience’, Desa Onan Runggu 1, Sipahutar, Tapanuli
Utara, Sumatera Utara, pun dieksplorasi. Digelar 21-24 November 2018, tim
ditopang oleh 5 amunisi. Ada Jeremy Adam Wijaya, Syachzidan Mahadi, Fia
Melinita, Natsya, juga Oliver Maria Regina. Secara tim mereka menggali sisi
lain kekuatan Desa Onan Runggu 1.
Digelar 4 hari, ‘The Experience’ mengekplorasi potensi emas
hijau Desa Onan Runggu 1. Nanas yang dihasilkan di sini sangat unik. Dagingnya
tebal menguning dan paling penting rasanya sangat manis. Angka produksinya
super melimpah, yaitu 18 ton per hari. Dan, hamparan luas perkebunan nanas ini
pun menjadi ladang perekonomian masyarakat di sana.
“Nanas ini daya tarik terbaik Desa Onan Runggu 1 Sipahutar.
Kualitasnya buahnya bagus dengan rasa manis menyegarkan. Kalau berkunjung ke sana,
wisatawan bebas memetik buah nanas. Bisa dimakan langsung atau dibawa pulang,”
ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Sejarah, Religi, Tradisi dan
Seni Budaya Kemenpar Tetty Ariyanto yang juga diamini Jeremy Adam Wijaya yang
memaparkan kesimpulan-kesimpulan tersebut.
Jeremy membeberkan, Lokasi Onan Runggu 1 sangat indah dan menarik. Dapat ditempuh
hanya 45 menit dari Bandara
Internasional Silangit .Berada
ditinggian 1.100 mdpl, perkebunan Nanas ini terlihat sangat segar menghijau.
Sejauh mata memandang, yang ada tanaman nanas. Lebih spesial, keramahan selalu
diberikan oleh pemilik kebun seperti yang dilakukan Pak Mian. Bukan hanya
memotongkan nanas, tapi dia juga membuatkan sendok makan dari kayu. Bentuknya
unik dan memberi sensasi berbeda menikmati nanas.
“Semua masih dilakukan secara alami. Pokoknya menikmati
nanas di kebunnya langsung itu sangat berbeda. Sensasinya luar biasa. Ditambah,
wisatawan boleh memilih nanas yang diinginkan sesuka hati,” kata Jeremy.
Penguatan lain juga diberikan oleh Desa Onan Runggu 1
Sipahutar. Experience wisatawan pun semakin lengkap jika nantinya dengan
petualangan menggunakan ATV.
"Mereka bisa menyusuri medan menantang di dalam kawasan
perkebunan nanas. Kekuatan alam ini pun ditopang oleh budaya. Sebab, Desa Onan
Runggu 1 ini masih memiliki Rumah Adat Batak dengan usia 300 tahun. Jadi sangat
cocok kita buatkan paket wisatanya dengan kombinasi ini,"kata Jeremy.
Secara keseluruhan, imbuh Jeremy, jalur wisata dengan spot
Desa Onan Runggu 1 Sipahutar ini sangat lengkap. Semua ada di sini. Eksotisnya
alam hingga potensi budaya. Jadi, saat berada di Tapanuli Utara, silahkan
singgah di Desa Onan Runggu 1 Sipahutar ini. Kalau belum puas mengekplorasi
adrenalin, bisa memuaskannya dengan kekhasan rasa Nanas Sipahutar ini.
Kuat atraksi, Desa Onan Runggu 1 Sipahutar juga memiliki
aspek terbaik lainnya. Kawasan ini juga telah dilengkapi beragam pilihan
homestay. Bagaimana kondisinya? Yang jelas sangat nyaman, bersih, rapi, juga
aman. Setiap homestay dilengkapi ruang tamu, kamar tidur, toilet, hingga dapur
yang representatif. Harga yang ditawarkan juga sangat ramah. Paket ini
menegaskan aspek amenitas terbaik di sana.
“Atraksi yang ditawarkan di Desa Onan Runggu 1 Sipahutar ini
luar biasa. Nanas adalah komoditi yang paling menjanjikan. Komoditi pertanian
yang satu ini selalu dicari. Sebaran market distribusi nanas dari Desa Onan
Runggu 1 juga luas,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata
Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda diamini Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Area I Wijonarko.
Lalu, seperti apa profil kulinernya? Mengoptimalkan potensi
pertanian sekitarnya, kuliner disajikan dengan kualitas terbaik. Sebab, budi
daya pertaniannya hingga pengolahannya di dapur ini dilakukan dengan treatment
terbaik. Kedepannya Nanas ini juga dapat diolah
masyarakat setempat menjadi oleh oleh buat Wisatawan seperti Dodol nanas
, Selai , cookies, juices , keripik nanas ,dll. Lokot menambahkan, Desa Onan Runggu 1 juga ditopang
oleh aksesibilitas yang sangat bagus.
“Topograsi di sana bergelombang dan udaranya sejuk
menyegarkan. Experience terbaik tersebut bisa dioptimalkan karena kondisi jalan
dan moda transportasinya sangat bagus. sangat mudah menjangkau wilayah ini,”
katanya didampingi Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy
Marpaung.
Mengekplorasi Kawasan Danau Toba, sebelumnya ada 3 desa yang
yang masuk dalam jalur wisata ini. Selain Desa Onan Runggu 1 Sipahutar, ada
juga Desa Meat Tampahan di Toba Samosir. Poros lainnya adalah Desa Sibandang
yang berada di Pulau Sibandang Tapanuli Utara. Menteri Pariwisata (Menpar)
Arief Yahya pun menegaskan, potensi daerah di jalur wisata harus digali.
“Program ini sangat ideal. Sebab, menjadi penguat jalur
wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Ini adalah salah satu terobosan
Kemenpar menggandeng anak Milenials
untuk merasakan sensasi tinggal di homestay dan desa wisata. Yang jelas
atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sana yang terbaik. Kesegaran buah nanas
Sipahutar ini menjadi bukti terbaik, belum lagi sarana pendukung lainnya.
Wisatawan akan dibuat terkesan apabila berkunjung ke sana,” tutup Menteri yang
sukses membawa Kemenpar No. 1 dan menjadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia
Pasifik di Bangkok. (rel)