Pulau Sibandang |
TAPANULI UTARA, GREENBERITA.com – Keindahan surga ditawarkan
destinasi super prioritas Danau Toba. Eksotisme ini bisa dinikmati di Pulau
Sibandang. Destinasi ini memiliki paket wisata yang super lengkap. Pesonanya
pun berhasil dipetakan tim ‘The Experience’. Peta jalur wisatanya bahkan sudah
dirilis.
Penjelajahan dan eksplorasi besar-besaran telah dilakukan di
Pulau Sibandang, 21-24 November 2018. Tim penjelajahnya terdiri dari Felicia
Priscila, Enjelia Febiola, Selvi Oktavia, Evan Dwi, hingga Mohammad Hafiz
Aliffito. Secara adminitratif, lokasi pulau ini masuk wilayah Kecamatan
Muara Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera
Utara. Menjadi surga, Pulau Sibandang menjanjikan eksotisme alam, budaya,
sejarah, hingga agrowisata.
“Pulau Sibandang ini memang memiliki potensi luar biasa.
Berada di tengah Danau Toba, pulau ini pun sangat cantik. Pulau ini memiliki
paket lengkap sebagai salah satu destinasi terbaik di kawasan Danau Toba,”
ungkap Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kemenpar
Lokot Ahmad Enda, akhir November 2018.
Menutup eksplorasi pada Sabtu (24/11/2018), Felicia Priscila
dkk pun berhasil memetakan jalur wisata terbaik di Pulau Sibandang. Ditopang
potensi alam luar biasa, Pulau Sibandang ini memiliki karakter unik. Garis
pertemuan antara perairan dan daratan berupa bebatuan atau non pasir.
‘Pantainya’ pun berhadapan langsung dengan Tarabunga, Sigaol, Bakkara , Muara ,
Nainggolan Pulau Samosir dan Dolok Tolong Toba Samosir.
“Pulau Sibandang ini memang memilki karakter sangat unik.
‘Pantai’ di sini tidak berpasir, melainkan terdiri dari batuan. Batuannya pun
kecil-kecil. Air di sini juga sangat jernih dan menyegarkan,” lanjutnya lagi.
Parade seni dan budaya yang ditampilkan di Pulau Sibandang
juga menarik. Felicia Priscila dkk pun menikmati proses pembuatan Ulos
Harungguan di Desa Papande. Ulos di sini dibuat dengan secara tradisional mulai
dari bahan kapas sampai pembuatan benang dan pewarnaan benang serta motif yang ditawarkan sangat beragam. Ulos di
sini dahulu diperuntukan bagi para raja. Hingga, Ulos Harungguan ini terkenal
sebagai ‘rajanya ulos.
Berada di Pulau Sibandang, pengunjung juga dapat menikmati Hoda-Hoda sebagai seni budaya
terbaik. Hoda-Hoda ini adalah salah satu
ritual kuno masyarakat Desa Sampuran yang dipadukan dengan tarian Mossak
,sejenis ilmu bela diri silat dari tanah Batak . Bentuknya sejenis kuda
lumping. Sama seperti area lainnya, pengunjung juga bisa diajak manortor. Melengkapi potensinya, pengunjung
bisa belajar pembuatan sampan khas Danau Toba. Ada juga Rumah Adat Bolon dengan
arsitekturnya yang khas.
“Pulau Sibandang ini terkenal dengan Ulos-nya. Motif yang
ditawarkan sangat beragam. Semuanya masih dikerjakan secara alami. Para
pengunjung bisa menikmati Hoda-Hoda sekaligus manortor di sini. Yang jelas,
sajian terbaik akan diberikan Pulau Sibandang ini,” terang Lokot lagi.
Melengkapi pesona Pulau Sibandang, Felicia Priscila dkk juga
merekam wisata sejarah. Pulau seluas 850 hektar ini memiliki peninggalan berupa
Rumah Kepala Nagari Raja Gukguk. Ada
juga Makam Raja Sorta Uluan yang diyakini sebagai raja nya Pulau Sibandang
zaman dulu di puncak bukit Sibandang hingga situs berupa Partukkoan yang
merupakan kursi batu tempat raja raja dahulu untuk melakukan rapat musyawarah.
“Jejak wisata sejarah di Pulau Sibandang ini juga sangat kuat. Semuanya ini
masih terpelihara dengan baik dan bisa dilihat secara utuh. Ini adalah kekayaan
luar biasa,” ujarnya lagi.
Memiliki tanah yang subur, Pulau Sibandang juga menjadi
surganya budidaya pertanian. Agrowisata di kawasan ini pun berkembang. Sebab,
Sibandang ini terkenal juga sebagai Pulau Mangga. Buah ini pun dihasilkan di 3
desa, seperti Sampuran, Papande, dan Sibandang. Selain ini, Pulau Sibandang
juga jadi sentra penghasil kemiri, cokelat, hingga kopi. Untuk kopi, yang
familiar adalah Kopi Ateng.
“Agrowisata di Pulau Sibandang ini sangat kuat. Pulau ini
terkenal dengan buah mangganya. Rasanya manis dan daging buahnya tebal. Wilayah
ini juga terkenal sebagai penghasil produk perkebunan. Para pengunjung bisa
datang ke perkebunan ini untuk belajar bagaimana budidaya,” terang Kepala
Bidang Pengembangan Destinasi Area I
Wijonarko didampingi Kasubid Bidang Pengembangan Destinasi Area I B Andhy
Marpaung.
Menyempurnakan kekayaan Pulau Sibandang, beragam
infrastruktur pendukung pun disiapkan. Pulau ini juga dilengkapi beragam
homestay. Konsep homestaynya unik dengan gaya arsitektur khas.
Fasilitas yang
ditawarkan lengkap mulai dari ruang tamu, kamar, toilet, hingga dapur.
wisatawan juga bisa berinteraksi dengan pemilik rumah . Masyarakat disini
sangat ramah dan homey banget. Menu
kulinernya juga sangat khas dengan cita rasa nikmat. Keunikan lainnya di pulau
ini adalah jalanannya yang dipagari batu batu bersusun seperti pagar kiri kanan
yang sudah demikian bentuknya sejak zaman dahulu.
“Keasrian Pulau Sibandang ini masih terpelihara dengan baik.
Tidak ada polusi udara di sini. Pulau ini adalah destinasi terbaik. Sarana
prasarana pendukungnya bagus. Ada banyak pilihan homestay di sini. Selain
nyaman, harga yang ditawarkan juga menarik,” tegas Wijonarko.
Bagaimana dengan aksesibilitasnya? Untuk sampai di Pulau
Sibandang hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 dari Bandara Silangit menuju Muara.
Berikutnya, pengunjung menyeberang melalui Pelabuhan Muara menuju dermaga dusun
2 Desa Sibandang. Moda transportasi penyeberangan bisa menggunakan kapal ferry kecil dari Desa Utte Mungkur Muara dengan
waktu tempuh 5 menit.
Moda Transportasi
lainnya bisa dengan menggunakan kapal wisata penumpang dari pelabuhan Muara
dengan waktu tempuh 15 menit atau
pelabuhan Balige dengan waktu tempuh 1,5
jam. Menteri Pariwisata Arief Yahya,
Pulau Sibandang harus menjadi pilihan saat berada di Danau Toba.
“Pulau Sibandang ini harus disinggahi saat berada di Danau
Toba. Aspek 3A-nya luar biasa di sana. Ada atraksi menarik, lalu amenitas dan
aksesibilitasnya terbaik. Ada banyak aspek yang bisa digali di sana dan
memberikan experience baru,” tutup Menteri yang sukses membawa Kemenpar Nomor 1
dan menjadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok. (rel)