DAIRI, GREENBERITA.com - Gaung Festival Danau Toba (FDT) ke-6 kembali mengundang warga dunia untuk datang dan menikmati sajian budaya spektakuler.
Festival Danau Toba kali ini dilayani oleh tuan rumah Kabupaten Dairi, yang dimulai dari tanggal 05 sampai 08 Desember 2018 dan dipusatkan di Silahisabungan.
Para pelaku usaha pun menyambut baik dan siap sukseskan acara ini, seperti Peter Antonio Silalahi yang mewakili Raja Turpuk Silalahi Nabolak dan juga Sondang Sihombing mewakili masyarakat sekaligus pelaku usaha homestay dari Desa Silalahi, Silahisabungan, Dairi.
Peter Antonio mengungkapkan pada prinsipnya sangat setuju serta antusiasme masyarakat menyambut baik pelaksanaan perhelatan akbar sekaliber FDT yang gaungnya sensasional.
"Diharapkan FDT ini mampu mengangkat, mengenalkan serta mempromosikan seni budaya, kearifan lokal dan potensi daerah," ujarnya ketika diwawancarai oleh Radio Suara Berkat (RSB) 103.2 FM pada Selasa, (27/11/2018) lalu.
Hal senada disampaikan Sondang Sihombing kepada para pendengar Radio Suara Berkat.
"Kita mendukung kegiatan tersebut namun tetap dibutuhkan kordinasi lebih lanjut khususnya terkait acara penyambutan tamu VIP, aktivitas ritual, penangan kebersihan dan keamanan, area pameran dan kuliner demi lancar serta suksesnya FDT dimaksud", ungkapnya Sihombing.
Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Dairi Drs. Leonardus Sihotang ketika diwawancara via telepon menandaskan bahwa walau banyak tantangan, Pemkab Dairi selaku panitia lokal yang memfasilitasi tempat acara terus berupaya semaksimal mungkin melakukan pembenahan dilapangan dengan tetap berkordinasi dengan para OPD dan stake holder terkait seperti PUPR dengan tambal sulam sepanjang jalan dari Lae Pondom menuju Desa Silalahi, pematangan lahan khususnya di Zona A sebagai tempat acara pembukaan dan penutupan.
Untuk penanganan kebersihan lokasi telah berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan SMA N1 Silahisabungan, keamanan dan parkir kepada Polres Dairi, Kodim 0206 Dairi dan karang taruna, Dinas Kesehatan untuk penanganan kesehatan serta BNPB menangani keamanan dan kenyamanan pantai.
"Dinas Pariwisata sebagai leading sector telah melaksanakan beberapa kali sosialisasi terhadap raja turpuk, camat dan para kepala Desa se Kecamatan Silahisabungan serta masyarakat termasuk bekerjasama dengan Kemenpar RI dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Provsu termasuk gerakan aksi sapta pesona dan sadar wisata di Silalahi," ujar Leonardus.
Leonardus pun mengajak dan berharap seluruh pemangku kepentingaan serta masyarakat untuk berpartisipasi bahu membahu mensukseskan agenda dimana Dinas Kebudayaan dan Provsu sebagai panitia inti yang menampilkan berbagai lomba seni budaya, olahraga dan pariwisata serta ajang pameran kuliner, ekonomi kreatif serta potensi daerah khususnya di Kawasan Danau Toba, tutupnya.
FDT tahun 2018 ini dibagi falam tiga zona. Zona A yaitu di Wisma Simandar dan lapangan Desa Silalahi II untuk kegiatan acara pembukaan meliputi era-era yaitu tarian penyambutan Pakpak dan juga tor-tor dan gondang Silahisabubgan, lalu art colloboration, karnaval budaya, lomba vocal group, paduan suara dan seruling serta acara penutupan.
Untuk zona B yaitu di lokasi Tugu Makam Raja Silahisabungan dipusatkan aktivitas berbagai pameran ekonomi kreatif, kearifan lokal dan kuliner serta potensi daerah dari kabupaten/kota, komunitas serta masyarakat lainnya.
Sementara di zona C yaitu di Ruma Tanggal sepanjang Pantai Silalahi fokus pada acara area camping ground lomba 5000 tenda, hammock (ayunan tidur), lampion, layangan, bakar ikan dan kayak dan penampilan Steven Jam dimana setia Zona difasilitasi dengan panggung sebagai tempat aktivitas seni budaya. (tanbw)