Para penari yang ikut berpartisipasi. |
Setiap sesi akan mengangkat seni dan budaya Batak yang hidup dan berkembang di Kawasan Danau Toba melalui penampilan tari-tarian tradisonal, lagu-lagu daerah, musik tradisional dan seni tenun Ulos yang merupakan kain tradisional Batak.
Dalam kesempatan ini, BPODT menggandeng Sanggar Dolok Sipiak dari Parapat, Kabupaten Simalungun, yang mengirimkan delegasi keseniannya sebagai tindak lanjut dari pembinaan sanggar-sanggar seni di kawasan yang telah dilaksanakan oleh BPODT melalui dukungan pementasan berjadwal di beberapa titik di Kawasan Danau Toba.
Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT, Basar Simanjuntak mengatakan, “Sanggar-sanggar seni yang tampil selama acara di sini adalah sanggar-sanggar yang telah kami bina dan kami support pengembangannya di kawasan Danau Toba, dan sampai saat ini menjadi salah satu kegiatan positif anak-anak muda penggiat seni yang diinisiasi oleh BPODT dengan komunitas lokal,” katanya.
Sampai saat ini ada dua sanggar tari yang bekerja sama dengan BPODT Kementerian Pariwisata yaitu di Kawasan Pantai Situngkir Samosir dan di Kawasan Dolok Sipiak Parapat. Pementasan berjadwal yang dilakukan sekali seminggu setiap akhir pekan sudah berlangsung selama 7 bulan.
Selain kegiatan pentas seni budaya, dilakukan juga pemutaran video promosi serta pembukaan information desk yang akan memberikan pelayanan informasi pariwisata di Kawasan Danau Toba.
Pembagian brosur, booklet dan video promosi beserta merchandise juga dilakukan oleh staf-staf pendamping di information desk ini kepada pengunjung yang tertarik lebih jauh ke Destinasi Danau Toba. (red)