![]() |
Galopong Sianturi. (f : akurat.co) |
SIANTAR, GREENBERITA.com-Daging anjing merupakan salah satu
menu makanan yang cukup diminati banyak orang, seperti di daerah Sumatera
Utara, katakan Siantar, Simalungun dan wilayah Tapanuli.
Namun bagi para penikmat daging anjing atau kalau di Siantar
disebut daging B1 ini, ternyata ada bahayanya juga meski daging anjing memiliki
kandungan kalori dan protein. Katanya,
jika mengkonsumsi berlebihan bisa mengakibatkan kematian.
Dikutip dari Akurat.co, Selasa (6/11/2018) disebutkan, banyak
orang beranggapan kalau daging anjing banyak manfaatnya untuk kesehatan.
Daging anjing jika dikonsumsi setiap 100 gramnya mengandung
198 kalori, 24,6 gram protein dengan kalsium yang cukup tinggi yaitu 1071 gram,
tetapi apakah mengkonsumsi daging anjing sehat atau tidak?
Menurut Kepala Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi
Kementerian Kesehatan, Galopong Sianturi walaupun daging anjing mengandung
banyak nutrisi dan protein, tetapi tetap saja daging anjing memiliki natrium
yang cukup tinggi. Natrium yang tinggi justru tidak baik untuk kesehatan.
"Memang nutrisi dan proteinya cukup banyak. Kalau
mengonsumsi daging anjing (untuk) kebutuhan protein dan nutrisi akan tercukupi.
Tetapi natriumnya benar-benar tinggi bisa menyebakan hipertensi jika
mengonsumsinya," ujarnya, ditemui di Jakarta, Senin (5/11/2018).
Selain itu, menurutnya daging anjing sendiri terdapat cacing
pita di dalamnya. Cacing pita tidak baik untuk kesehatan. Bahkan bisa
menyebabkan kematian jika mengonsumsi daging anjingnya berlebihan.
"Bahayanya cacing pita nantinya itu akan menempel
di dinding usus halus. Terus berkembang biak yang dengan menyerap gizi yang
terdapat di dalam tubuh. Lama kelamaan akan berkembang biak dan tidak bagus
untuk kesehatan," paparnya.
Sebetulnya alternatif lain bisa makan daging sapi. Karena
daging sapi juga mengandung banyak protein.
"Masih banyak makanan yang memiliki manfaat yang sama
yaitu banyak protein dan nutrisi seperti daging sapi dan sebagainya. Jadi tidak
perlu mengonsumsi daging anjin," jelasnya.(red)