Ilustrasi |
Orangtua korban Reni Widya Wati atau Wiwit saat peristiwa terjadi sedang menghadiri kegiatan reuni di Hotel tersebut. Keluarga ini tinggal di Jakarta. Kedatangannya ke Jambi hanya untuk mengikuti kegiatan reuni tersebut yang diadakan di Hotel Rumah Kito.
Dilansir inilahjambi, saksi yang melihat kejadian itu pertama kali adalah Mita yang mengantarkan makanan untuk kedua anak di kolam renang itu. Mita adalah pelayan di restoran hotel.
Usai meletakkan makanan di meja bulat kolam renang, mata Mita melihat kedua anak tersebut dalam posisi terlentang dan tertelungkup di dalam kolam renang.
Melihat hal tersebut saksi Mita langsung berteriak memanggil GM Hotel Rumah Kito Toni Aquinaldo. Kemudian saksi melihat bosnya dan seorang karyawan lain yang bernama Fauzi langsung menolong korban.
Mita kemudian berlari ke restoran Dapur Kito untuk menemui Toni HRD Hotel Rumah Kito yang saat itu sedang bersama ibu korban mengikuti kegiatan reuni di salah satu ruangan di Dapur Kito (restoran hotel).
Saat Mita kembali ke kolam renang ternyata kedua korban sudah dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.
Sementara itu dari keterangan rekan korban yang bernama Dhafa Dhiya (14), dia melihat bahwa kedua korban sempat berenang ke arah mesin air di kolam renang kecil.
Kedua korban bermaksud untuk menghidupkan mesin air agar pipa yg digunakan untuk mengalirkan air dari kolam kecil ke kolam besar berfungsi.
“Dhafa Dhiya pun sempat merasakan bahwa air kolam renang seperti ada aliran listrik,” tulis laporan tersebut.
Sementara ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penutupan lokasi menggunakan garis polisi.
Berdasarkan pemeriksaan singkat, Polisi belum dapat menyimpulkan penyebab kematian dua korban. Sebab sampai saat ini polisi masih berkoordinasi dengan dokter forensik tim rumah sakit. (AS/IJ)