Ilustrasi |
Perjalanan dengan pesawat sebaiknya Anda jalani setelah memasuki trimester kedua. Pada waktu tersebut, kondisi kehamilan Anda sudah lebih stabil. Meski begitu, sebaiknya Anda mengikuti panduan naik pesawat berikut ini:
1. Konsultasi dengan dokter
Kondisi kehamilan setiap orang berbeda-beda. Anda sebaiknya mengonsultasikan kehamilan Anda sebelum naik pesawat. Bila dokter sudah mengizinkan Anda untuk naik pesawat, maka Anda boleh berangkat. Namun jangan memaksakan diri bila dokter melarang Anda untuk naik pesawat. Jangan lupa untuk meminta surat rekomendasi dari dokter. Kebanyakan maskapai mewajibkan penumpangnya untuk menunjukkan surat rekomendasi tersebut saat ingin terbang dalam keadaan hamil.
2. Pilih tempat duduk
Sebaiknya Anda memilih tempat duduk di dekat lorong dan toilet. Hal tersebut dapat memudahkan Anda saat merasakan mual di dalam pesawat. Duduk di dekat lorong juga dapat memungkinkan Anda untuk berjalan-jalan saat menempuh perjalanan lebih dari dua jam.
3. Gunakan kaus kaki
Ibu hamil memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami pembekuan darah, saat berada di dalam pesawat terbang. Anda sebaiknya meminimalisasi risiko tersebut. Gunakanlah kaus kaki atau stoking sampai lutut. Hal tersebut dapat membuat peredaran darah Anda menjadi lebih lancar.
4. Minum air putih
Usahakan untuk mendapatkan cukup cairan. Dehidrasi dapat memperbesar terjadinya pembekuan darah. Anda sebaiknya tetap minum meski suhu kabin pesawat tidak membuat Anda merasa haus.
5. Tanyakan penggunaan masker oksigen
Ibu hamil berisiko mengalami sesak napas saat berpergian dengan pesawat terbang. Tanyakanlah pada petugas di dalam pesawat, dimana letak masker oksigen yang dapat digunakan. Pahami juga cara menggunakannya.(Beritasatu)